Review buku : Filosofi Teras karya Henry Manampiring yang Inspiring

Siapa sih yang tidak tahu buku self improvement karya Henry Manampiring yang satu ini, Di dalam bukunya yaitu Filosofi Teras, ia mengenalkan tentang filsafat stoa. Filsafat ini dikembangkan oleh para filsuf Yunani. Nama stoa sendiri berasal dari bahasa Yunani yang memiliki makna "teras berpilar". Namun apa sih ajaran filsafat stoa itu sendiri?

Filsafat stoa mengajarkan tentang bagaimana kita mengendalikan sifat negatif seperti sedih, marah, cemburu, curiga, baper, dsb. seta mengasah kebajikan. 4 kebajikan menurut stoisisme yaitu :

  1. Kebijaksanaan (wisdom) : kemampuan mengambil keputusan terbaik di dalam situasi apapun
  2. Keadilan (justice): memperlakukan orang laindengan adil dan jujur
  3. Keberanian (courage), keberanian membuat yang benar, berani berpegang pada prinsip yang benar
  4. Menahan diri (temperance): disiplin kesederhanaan, kepantasan, kontrol diri (atas nafsu dan emosi)

Ada yang menarik perhatian saya ketika membaca buku ini, yaitu tentang mengendalikan sifat negatif seperti yang sudah saya sebutkan di atas. Dapat disimpulkan bahwa dalam keseharian kita pasti pernah merasakan kesal, marah ataupun sifat negatif lainnya.

Tidak perlu jauh-jauh, misal saat di perjalanan menuju sekolah / kampus / tempat kerja, kamu terkena macet yang lumayan panjang dan menguras waktu yang cukup lama. Kemungkinan kamu bakalan telat sampai ke tempat tujuan. Atau ketika di hari libur, kamu ingin istirahat setelah bekerja seharian penuh, namun tetangga malah menghidupkan musik dengan volume yang keras sehingga mengganggu waktu istirahat kamu.

Nah bagaimana respon kamu ketika berada di situasi tersebut? Pasti menimbulkan rasa kesal, ngedumel, atau respon yang paling ekstrem bagi saya, meluapkan amarah ke orang lain.

Coba deh kita pikirkan, apakah respon diatas termasuk hal yang baik dan bermanfaat? Apakah membuat kamu menjadi lebih tenang atau sebaliknya? Saya yakin, hal tersebut justru membuat kita semakin gelisah dan memperkeruh suasana. Lalu bagaimana solusinya?

Situasi diatas merupakan sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan, jadi kamu bisa juga memberikan respon alternatif, seperti ketika berada di situasi macet, kamu bisa membaca buku, atau mendengarkan musik. Hal ini justru memberikan pengaruh baik untuk kamu dan membuat kamu menjadi lebih tenang. Jadi poinnya adalah kamu bisa mengendalikan persepsi / tindakan kamu ketika berhadapan dengan situasi buruk atau hal yang menjengkelkan, Konsep ini disebut dengan dikotomi kendali.

Konsep diatas sesuai dengan kutipan yang ada di dalam buku Filosofi Teras di bawah ini

“Kita tidak bisa memilih situasi kita, tetapi kita selalu bisa menentukan sikap (attitude) kita atas situasi yang sedang dialami"

Henry Manampiring

Oh iya dari segi kepenulisan, buku ini sangat mudah dicerna oleh pembaca. Penulis menggunakan gaya bahasa modern dan gaul sesuai anak milenial dan gen z.

Nah itulah review singkat tentang Buku Filosofi Teras dari aku. Di dalam buku ini ada begitu banyak insight menarik lainnya yang bisa kamu dapatkan. Bagaimana menurut kamu?

Komentar

Postingan Populer