Pembelajaran Berdiferensiasi yang Berpihak pada Peserta Didik


Halo Bapak/Ibu Guru Hebat di Seluruh Indonesia!

Pernahkah Bapak/Ibu Guru mendengarkan tentang pembelajaran berdiferensiasi?

Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pembelajaran yang memberikan guru kesempatan untuk menciptakan pembelajaran yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan peserta didik. Sehingga keberagaman kebutuhan dari peserta didik dapat terpenuhi secara adil dan merata.

Kalimat di atas didukung oleh Suwartiningsih (2021) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi memiliki pola strategi kolaborasi dari semua perbedaan untuk mendapatkan informasi dari apa yang dipelajari. Benang merahnya bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah menciptakan kelas yang memiliki keragaman dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk meraih konten, memproses ide dan meningkatkan hasil pembelajaran setiap siswa agar dapat belajar lebih efektif lagi.

Dengan demikian, inti dari pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memfasilitasi semua perbedaan yang dimiliki siswa secara terbuka dengan kebutuhan-kebutuhan yang akan dicapai oleh siswa (Maryam, 2021). Pembelajaran berdiferensiasi mengedepankan konsep bahwa setiap individu memiliki minat, potensi dan bakat yang berbeda, untuk itu peran guru harus mampu mengkordinasikan dan mengkolaborasikan perbedaan tersebut dengan strategi yang tepat (Faiz, dkk, 2022).

Pembelajaran berdiferensiasi dapat berjalan dengan baik jika antar guru dan siswa tumbuh keyakinan dalam melaksanakan pembelajaran. Terdapat poin penting dalam pembelajaran berdiferensiasi diantaranya;

  1. Perbedaaan peserta didik adalah tantangan yang harus dihadapi guru, sehingga guru perlu memahami perbedaan dari setiap peserta didik. Guru juga harus dapat menghormati segala perbedaan dan keunikan dari peserta didiknya.
  2. Perbedaan yang dimiliki peserta didik bukan berarti peserta didik tidak memiliki potensi dalam diri. Sehingga guru mempunyai kewajiban untuk mengembangkan serta menggali potensi para peserta didiknya.
  3. Kesuksesan peserta didik dalam kelas berdiferensiasi adalah dengan pertumbuhan dalam mencapai dan melewati tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dalam mencapai pertumbuhan ini tidaklah praktis dan kebetulan. Maka dari itu, peran guru sangat penting  dalam mengambil keputusan saat perencanaan pembelajaran.
  4. Dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi guru harus yakin dan percaya diri bahwa dirinya adalah pemenang (juara) bagi semua siswa.

Tujuan pembelajaran berdiferensiasi menurut Marlina (2020) secara umum adalah untuk mengkordinasikan pembelajaran yang menekankan pada aspek minat belajar siswa, kesiapan siswa dalam pembelajaran dan preferensi belajar. Secara khusus pembelajaran berdiferensiasi meliputi 5 tujuan, yang pertama;

  1. memberikan bantuan bagi semua siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran;
  2. meningkatkan motivasi siswa melalui stimulus pembelajaran agar hasil belajar siswa meningkat;
  3. menjalin hubungan harmonis dalam proses pembelajaran agar siswa lebih bersemangat;
  4. menstimulus siswa agar menjadi pelajar yang mandiri dan memiliki sikap menghargai terhadap keberagaman;
  5. untuk meningkatkan kepuasan guru karena ada rasa tertantang dalam pembelajaran agar lebih kreatif lagi dan mau mengembangkan kompetensi mengajarnya.

Paradigma pembelajaran berdiferensiasi memandang semua siswa memiliki keunikan masing-masing. Pembelajaran berdiferensiasi memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh siswa. Perbedaan yang ada pada individu peserta didik harus menjadi perhatian karena input yang berbeda karena siswa tumbuh dan besar dari lingkungan dan budaya yang berbeda. Pembelajaran dilakukan dengan cara yang beragam untuk memahami dan memenuhi minat dan bakat siswa. Menurut Maryam (2021), dalam pembelajaran berdiferensiasi setidaknya ada 3 jenis diantaranya:

1) Diferensiasi Konten

Pembelajaran berdiferensiasi pada konten mencakup; 1) analisis kesiapan belajar siswa yang mengacu pada materi yang akan diajarkan; 2) minat siswa, dalam hal ini guru sebagai motivator perlu memberikan kesempatan kepada siswa sehingga siswa mampu terlibat lebih aktif dalam pembelajaran. Guru berperan menjaga minat siswa salah satunya dengan gaya belajar dan metode yang perlu dibedakan; 3) membuat pemetaan kebutuhan belajar yang berdasarkan pada indikator profil pelajar yang dapat memberikan kesempatan bagi siswa secara natural dan efisien sesuai dengan metode yang dibutuhkan. Peran guru yang mampu mengkolaborasikan pembelajaran sangatlah menentukan.

2) Diferensiasi Proses

Diferensiasi proses, pada bagian peran guru harus menganalisis apakah pembelajaran dilakukan secara mandiri atau berkelompok. Guru juga perlu melihat siapa saja siswa yang memerlukan bantuan dan pertanyaan pemandu dalam pembelajaran sebelum siswa melakukan pembelajarannya secara mandiri. Tentunya guru perlu mempertimbangkan berdasarkan pada rancangan pembelajaran yang telah disusun. Adapun dalam diferensiasi proses meliputi;Hal ini tentunya guru perlu mempertimbangkan rancangan pembelajaran yang telah disusun. Adapun dalam diferensiasi proses meliputi;

  1. Kegiatan berjenjang, pada bagian ini siswa harus membangun pemahaman yang sama, namun tetap perlu memperhatikan dukungan, tantangan dan tantangan yang berbeda;
  2. Menyediakan pertanyaan pemandu yang mampu mendorong siswa dalam mengeksplorasi materi yang sedang dipelajari;
  3. Membuat agenda individual, seperti membuat catatan daftar tugas yang mencakup pekerjaan siswa terkait kebutuhan individual siswa;
  4. Memfasilitasi durasi waktu bagi siswa dalam menyelesaikan tugasnya. Dalam hal ini peran guru harus memberi dukungan kepada siswa yang mengalami kesulitan atau sebaliknya untuk mendorong siswa agar menganalisis materi lebih mendalam;
  5. Mengembangkan gaya belajar visual, auditori dan kinestetik;
  6. Mengklasifikasi kelompok yang sesuai dengan kemampuan dan minat murid.

3) Diferensiasi Produk.

Ulasan yang ketiga berkaitan dengan, diferensiasi produk. Produk ini merupakan pekerjaan yang harus ditunjukan kepada guru. Wujud dari produk tersebut bisa berbentuk karangan, tulisan hasil tes, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar pemahaman siswa berkaitan dengan apa yang menjadi tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Pembuatan produk bertujuan agar pemahaman siswa bisa lebih luas lagi terkait apa yang telah mereka pelajari baik secara individual atau berkelompok. Dalam diferensiasi produk terdapat dua yang menjadi fokus yaitu tantangan dan kreativitas hasil dari ekspresi pembelajaran yang diinginkan siswa. Pada bagian ini peran guru sangat penting untuk menentukan ekspektasi siswa diantaranya; 1) menentukan indikator pekerjaan yang ingin dicapai; 2) dalam produk tersebut konten harus muncul; 3) merencanakan proses pengerjaannya; 4) merancang output yang diharapkan dari produk tersebut. Meskipun siswa dapat membuat produk yang sesuai minat dan kebutuhan belajar, namun guru juga perlu memberikan indikator yang harus dicapai terkait kualitas produk yang telah dibuat.

  1.  Contoh Keragaman Anak di Kelas:

Menurut Meriyati (2015), terdapat beberapa contoh karakteristik peserta didik di dalam kelas, antara lain: 1) Senang bermain 2) Selalu ingin tahu 3) Mudah terpengaruh 4) Suka meniru 5) Manja 6) Berani 7) Kreatif 8) Keras kepala 9) Suka berkhayal 10) Emosi 11) Senang dipuji 12) Ingin bebas 13) Suka mengganggu 14) Mendambakan kasih sayang dan rasa aman 15) Selalu ingin mencoba 16) Ingin diperhatikan 17) Punya sipat polos 18) Suka menentang 19) Egois

Contoh Kasus Keberagaman Siswa.

Guru ingin mengajarkan mata pelajaran biologi dengan tujuan pembelajaran agar peserta didik dapat mendemonstrasikan pemahamannya tentang Sistem Respirasi manusia. Sebelum memulai pembelajaran, guru telah melakukan observasi mengenai gaya belajar peserta didik. Berdasarkan hasil observasi, guru mengetahui bahwa keberagaman gaya belajar peserta didik adalah:

  1. 10 orang peserta didik lebih menyukai pembelajaran visual dengan membaca atau menonton video
  2. 10 orang peserta didik lebih menyukai mendengarkan guru menjelaskan
  3. 10 orang peserta didik lebih menyukai melakukan eksperimen.

Menurut De porter & Hernacki (2014), gaya belajar dikategorikan menjadi tiga, yaitu gaya belajar visual, yang memfokuskan pada penglihatan; gaya belajar auditori, yang memfokuskan pada indera pendengaran; dan gaya belajar kinestetik, yang memfokuskan menyentuh atau menjamah. Untuk memenuhi kebutuhan peserta didik di kelas tersebut, guru memberikan materi berupa bacaan, video pembelajaran dan alat bantu berupa torso. Kemudian, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendemosntrasikan pemahamannya mengenai sistem pernapasan manusia. Peserta didik diberi kebebasa memilih cara untuk mendemonstrasikan pemahamannya. Demonstrasi dapat berupa gambar, tulisan maupun penjelasan menggunakan torso.

Nah, Bapak/Ibu guru sudah paham kan mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Selamat mencoba di kelas dan sampai jumpa di pembahasan berikutnya.

Kami menyadari bahwa artikel ini masih memiliki banyak kekurangan. Jika ada pertanyaan, kritik dan saran silahkan tulis di kolom komentar. Hal ini akan menjadi refleksi agar kami menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Kelompok 3 Kelas B Biologi Universitas Negeri Medan


Sumber:

DePorter, Bobbi. 2013. Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Penerbit Kaifa

Faiz, A., Pratama, A., & Kurniawaty, I. (2022). Pembelajaran berdiferensiasi dalam program guru penggerak pada modul 2.1. JURNAL BASICEDU, 6(2): 2846 – 2853.

Marlina. (2020). Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah Inklusif.

Maryam, A. S. (2021). Stategi Pelaksanaan Pembelajaran Berdiferensiasi. Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi.

Meriyati. (2015). Memahamai Karakteristik Anak Didik. Bandar lampung: Fakta Press.

Suwartiningsih. (2021). Penerapan pembelajaran berdiferensiasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa pokok bahasan tanah dan keberlangsungan kehidupan di kelas ixb semester genap smpn 4 monta tahun pelajaran 2020/2021. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 1(2): 80–94.

Artikel di atas merupakan hasil diskusi dari Kelompok 3 Kelas B Biologi Universitas Negeri Medan
PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2022


Nama Anggota:
1. Dianita Pakpahan
2. Kolosenthya S. G. Doloksaribu
3. Neni Krisyanti Mungkur
4. Rizky Febriza
5. Sofiza Choiruna Shah

Komentar

Postingan Populer